Minggu, 06 Juni 2010

Renungan dini hari

Saat ini menunjukkan pukul 12 lebih 14 menit 43 detik
Saat ujung jemariku menari di netbook
Terlalu dini untuk memulai aktifitas, terlalu larut untuk memejamkan mata

Berisik sekali beberapa hari ini
Seperti tidak ada tempat untuk menyembunyikan hati
Bayangan hitam dan putih dari masa lalu dan masa depan, seakan menahanku untuk sementara berada di detik ini saja
Sampai cukup kuat hatiku untuk memilah dan memilih

Perdebatan ini tak kunjung henti
Setiap saat, selalu ada pola baru yang harus otomatis ku rekam, tapi yang sebelumnya mesti menyinggungku dulu

Apa yang salah dengan pola ini, sistemnya atau pelakunya
Sekuat apa aku bertahan dalam putarannya
Aku hanya berharap...yang terbaik untuk semua

Selasa, 01 Juni 2010

Masihkah kamu?

Saat semakin mendekati level itu
Ternyata ketakutan ini tak kunjung berkurang
Meskipun setiap detik kau coba redakan semua keraguan ini dengan taburan kata cinta

Tetap saja tak ada yang mengerti, tak juga kamu
Memahami kekhawatiranku, kebingunganku dan kegusaranku
Andai ku bisa menepisnya
Karena aku tak pernah nyaman dalam posisi ini

Jika kamu bertanya tentang apa
Maka ku juga tak bisa menjawabnya
Bahkan mempertahankan posisi hati ini

Masihkah ada kalimat pembuka pagi untukku
Masihkah ada kecemasan yang sama saat aku tak di sebelahmu
Masihkah kamu menyanjungku secantik ratu
Masihkan kamu mencintaimu dengan hati tulusmu

Ataukah bosan menghiasimu
Ataukah lemak ini membutakan rasamu
Ataukah bunga lain mengelabuimu
Ataukah kamu lelah mencintaiku

Jangan bertanya padaku
Bagaimana cara membuang jauh ragu ini
Karena akupun tak tahu
Jangan salahkan aku jika meragukanmu
Karena akupun tersiksa saat begini

Inginnya aku mengabdikan diri pada asmaramu
Tanpa takut dan ragu

Sekarang biar saja waktu yang membuktikan
Sekuat apa kau sanggup menjadi belahan jiwaku